Skip to main content

Produsage, Towards a Broader Framework for User-Led Content Creation: Seputar Jurnalisme Warga dan Kecerdasan Kolektif

Produsage dan Pengaruhnya pada Perkembangan Dunia Jurnalistik
       
           Melalui tulisan yang sudah saya publikasikan beberapa waktu lalu, kita sepakat bahwa adanya konvergensi media telah melahirkan pola atau role audiens menjadi prosumer. Hal ini dikarenakan akses dan praktik media yang user-generated content. Lalu, Axel Bruns (2008) telah mengkaji lebih dalam mengenai prosumer ini, ia mengembangkan fenomena ini dengan istilah produsage. Produsage berasal dari kata production dan usage yang berarti pembangunan kolaboratif dan berkesinambungan serta terus menerus pada konten demi pengembangan lebih lanjut. Axel Bruns dalam jurnalnya yang berjudul "Produsage, Towards a Broader Framework for User-Led Content Creation" menjelaskan bahwa produsage menitikberatkan pada platform dimana sebuah kreasi dan konsumsi saling berkombinasi. Pengguna media bukan hanya sebagai konsumer akan tetapi seseorang yang berkreasi membuat konten. Sederhananya, produsage adalah memproduksi sekaligus mengonsumsi serta berpartisipasi dalam penciptaan konten untuk dikembangkan. Lalu apa bedanya antara produsage dan prosumer? Menurut saya yang membedakan keduanya adalah jika prosumer fokus objek berada pada manusianya, sedangkan produsage berada pada platformnya. Dalam praktiknya, para pengguna dari produsage menikmati konten namun juga berpartisispasi dalam kreasi kontennya, dan tidak lagi sebagai konsumen semata.
          Perkembangan yang sangat pesat pada media internet saat ini juga membuat produsage dapat menyalurkan konten mereka secara global. Hadirnya web 2.0 sangat memudahkan para kreator dalam membuat dan mengkreasikan konten untuk disebarluaskan kepada khalayak luas. Dengan adanya web 2.0 dan internet sebagai platformnya membuat pengguna dapat men-generate konten mereka sendiri.
         Contoh yang dapat diterima dalam praktik produsage antara lain adalah pemanfaatan Wikipedia, YouTube, Blog, dan berbagai platform yang dapat menyalurkan kreasi lainnya seperti Facebook dsb. Karena adanya konvergensi media dan kemudahan dalam menditribusikan konten, membuat semakin berkembangnya netizen yang memproduksi dan mendistribusikan konten di media. Salah satu pemanfaatan kemudahan dalam membuat dan menyatukan informasi adalah hadirnya Citizen Journalism di masyarakat. Kehadiran Citizen Journalism di berbagai platform media menandakan bahwa masyarakat sipil biasa dapat berkreasi dan membuat konten mereka sendiri. Namun, yang menjadi kekurangan dan ancaman dari Citizen Journalism ini adalah ketidakadaanya seorang gate-keeper (editor) pada platform yang ia kelola dan distribusikannya sendiri. Alhasil banyak tersebarnya berita yang kurang akurat, tidak berimbang, dan bahkan hoax. Namun lain halnya dengan Jurnalisme Warga yang menggunakan platform media televisi. Pada kasus ini gate-keeper berada pada tangan media news tv tersebut karena berita yang dikirimkan oleh khalayak akan diseleksi dan diedit terlebih dahulu. Seperti contoh pada program NET CJ di NET TV dan WideShot MetroTV.
          Konvergensi pada teknologi/konvergensi media pada akhirnya menciptakan khalayak yang semakin aktif dalam menggunakan media. Akhirnya konsumen/khalayak tidak lagi hanya menkonsumsi dan menerima apa saja yang disuguhkan media secara mentah, namun dengan kehadiran produsage khalayak sudah bisa memproduksi konten sendiri. Kekuatan yang tadinya berpusat pada perusahaan media kini berada di tangan khalayak itu sendiri.

Referensi:
          Bruns, Axel. 2007. Produsage: Towards a Broader Framework for User Led Content Creation. In Proceeding Creativity & Cognition 6. Washington DC.

Comments

Popular posts from this blog

Tuturan Antar Media (Transmedia Narrative): Antara Budaya Blockbuster dan Muatan Lokal

Transmedia Storytelling dan Strategi Pemenangan Jokowi-Ahok pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012           Alhamdulillah, tulisan kali ini tidak membahas mengenai konvergensi media. Hehehehe, walaupun mungkin dalam praktiknya masih ada kaitannya dengan hal tersebut. Ya, Transmedia Storytelling atau Transmedia Narrative. Transmedia? Apa itu? Perusahaan media yang dikelola oleh CT? Storytelling? Sebuah pertunjukkan untuk menampilkan cerita? Lho, bukan ternyata. Lalu apa sebenenarnya Transmedia Storytelling itu?           Transmedia Storytelling, mungkin istilah ini belum begitu familiar dan mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia belum paham akan arti dari kata tersebut. Tapi kita sebagai objek industri media ternyata pernah menikmati produk transmedia storytelling tersebut secara tidak sadar. Sebut saja mengenai film Star Wars. Para penggemar Star Wars telah melalui lintas generasi sejak film ini diliris pertama kali pada 25...

Rip/Mix/Burns: Munculnya Budaya Remix

                     Halo Pembaca! Kembali lagi di blog kecil-kecilan saya mengenai ulasan teknologi informasi dan masyarakat. Bagaimana dengan video mashup diatas? Pastinya lagu-lagu yang diputarkan dalam video tersebut merupakan lagu popular dari artis di 2016. Video mashup yang dirilis di YouTube ini merupakan sebuah kompilasi berbagai lagu yang diolah menjadi sebuah video yang satu dengan menyisipkan sedikit potongan lagu tersebut. Hal ini biasa kita kenal dengan remix . Contoh tersebut memang merupakan bentuk media remix . Lalu sebenarnya apa sih pengertian remix itu sendiri?           Menurut Lessig Lawrance (2008) dalam bukunya, ia mengatakan bahwa " Remix is an essential act of RW (Read-Write) creativity ". Terdapat istilah  RW (Read-Write), Lalu sebenarnya apa maksud dari istilah tersebut? Dalam teorinya, ia mengidentifikasikan dua bentuk budaya dalam bermedia, pertama RO Culture (Read-On...

Media adalah Pesan: Lintasan Konvergensi

Contoh Konvergensi Media pada Perkembangan Industri & Teknologi Penyiaran Kreatif di Indonesia. (Ilham Darussalam - 1506686085)                 Marshall Mcluhan adalah seorang yang sangat berpengaruh bagi perkembangan media dan teknologi komunikasi di dunia. Bayangkan saja, seorang ilmuwan komunikasi dan kritikus ini bisa memprediksikan lewat teorinya mengenai World Wide Web 30 tahun sebelum hal tersebut ditemukan. Salah satu buku yang ia tulis adalah ‘ Understanding Media:The Extension of Man ’ yang menjelaskan teori ‘ Medium is The Message ’.                 Medium is The Message . McLuhan, Seorang sastrawan, politikus, seniman, dan ahli sejarah berpendapat bahwa teknologi media adalah pesan itu sendiri. Mungkin akan terdengar asing bagi kita, bagaimana mungkin media yang sejatinya merupakan sebuah sarana penyampaian pesan ma...