Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2017

Islands in The Net: Censorship, Fragmentation, and Divergent Media

          Perkembangan pesat teknologi informasi komunikasi saat ini yang berdampak pada munculnya prosumerism dan produsage mendorong masyarakat digital menjadi kreatif. Saat ini khalayak sudah tidak lagi menjadi objek industri, melainkan juga dapat berkreasi dan membuat konten di internet. Kehadiran internet dan web 2.0 juga membuat akses terhadap konten di media lebih mudah dan meluas secara cuma-cuma. Namun ternyata kemudahan dalam mengakses dan membuat konten di internet menimbulkan sebuah permasalahan yang masih diperdebatkan sampai saat ini. Ya, lagi-lagi mengenai hak cipta.       Di era digital saat ini kita mungkin sudah terbiasa dalam membuat sebuah karya dan menguploadnya ke internet. Karya yang kita buat mungkin merupakan sebuah kompilasi dari beberapa konten yang memang kita dapatkan pula dari internet. Lalu, kita juga sangat terbiasa dengan kemudahan dalam mendownload segala sesuatu dari internet secara gratis dan tanpa melibat...

I Know You Know That I Know You Know I Know: Keleluasan Pribadi, Pengawasan dan Bobot Muatan

Masih Adakah Privasi Kita di Dunia Maya?           Masih terbayang dalam benak kita, bagaimana kondisi masyarakat kita saat internet belum begitu berkembang atau bahkan belum ada sama sekali. Komputer hanyalah sebatas media otomasi pekerjaan administrasi belaka, sedikit media hiburan, penyimpanan data personal offline, atau hanya untuk menyelesaikan aktivitas semacam desain saja. Kalaupun internet sudah dikenal, jaringan komputernya pun hanya terbatas pada lingkungan kantor saja. Saat ini, dimana tuntutan sosial semakin berkembang, membawa kecenderungan perkembangan jaringan komputer memiliki skala yang lebih luas dari yang kita bayangkan sepuluh atau lima belas tahun yang lalu. Ditambah kemajuan dalam smartphone dan web 2.0 membuat masyarakat mulai membentuk sistem sosial dan komunitasnya sendiri di dunia maya, paralel dengan kehidupan keseharian kita.           Siapa yang bisa menyangkal dan melawan arus jika kondisi sosial sa...

#Mencallmethings: Identitas dan Perbedaan di Ranah Maya

Sisi Lain (Negatif) Budaya Partisipasi Online; Gender Based Trolling , Homophobia, Rasisme, dan Cyber-Bullying           Masih seputar penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Saat ini, kemudahan ditawarkan berbagai media sosial sangat user-friendly dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan dari banyak penggunanya. Kehadiran media sosial yang bisa kita sesuaikan sesuka hati membuat beberapa pihak memanfaatkan hal tersebut lebih kearah perilaku negatif. Sebagai contoh saja, kemudahan dalam membuat akun facebook dan instagram tanpa mempersulit pendaftar membuat pengguna seenaknya saja membuat akun palsu. Lebih parahnya akun palsu tersebut digunakan untuk memenuhi hawa nafsunya dalam mem-bully dan bertindak kasar di ranah online kepada orang lain. Hal ini biasa terjadi pada kalangan muda maupun tua, hal yang mereka lakukan adalah membuat akun anonim lalu memfollow orang-orang disekitarnya maupun selebritis, mereka melakukan ini hanya untuk sekedar m...

Rip/Mix/Burns: Munculnya Budaya Remix

                     Halo Pembaca! Kembali lagi di blog kecil-kecilan saya mengenai ulasan teknologi informasi dan masyarakat. Bagaimana dengan video mashup diatas? Pastinya lagu-lagu yang diputarkan dalam video tersebut merupakan lagu popular dari artis di 2016. Video mashup yang dirilis di YouTube ini merupakan sebuah kompilasi berbagai lagu yang diolah menjadi sebuah video yang satu dengan menyisipkan sedikit potongan lagu tersebut. Hal ini biasa kita kenal dengan remix . Contoh tersebut memang merupakan bentuk media remix . Lalu sebenarnya apa sih pengertian remix itu sendiri?           Menurut Lessig Lawrance (2008) dalam bukunya, ia mengatakan bahwa " Remix is an essential act of RW (Read-Write) creativity ". Terdapat istilah  RW (Read-Write), Lalu sebenarnya apa maksud dari istilah tersebut? Dalam teorinya, ia mengidentifikasikan dua bentuk budaya dalam bermedia, pertama RO Culture (Read-On...

Tuturan Antar Media (Transmedia Narrative): Antara Budaya Blockbuster dan Muatan Lokal

Transmedia Storytelling dan Strategi Pemenangan Jokowi-Ahok pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012           Alhamdulillah, tulisan kali ini tidak membahas mengenai konvergensi media. Hehehehe, walaupun mungkin dalam praktiknya masih ada kaitannya dengan hal tersebut. Ya, Transmedia Storytelling atau Transmedia Narrative. Transmedia? Apa itu? Perusahaan media yang dikelola oleh CT? Storytelling? Sebuah pertunjukkan untuk menampilkan cerita? Lho, bukan ternyata. Lalu apa sebenenarnya Transmedia Storytelling itu?           Transmedia Storytelling, mungkin istilah ini belum begitu familiar dan mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia belum paham akan arti dari kata tersebut. Tapi kita sebagai objek industri media ternyata pernah menikmati produk transmedia storytelling tersebut secara tidak sadar. Sebut saja mengenai film Star Wars. Para penggemar Star Wars telah melalui lintas generasi sejak film ini diliris pertama kali pada 25...

Produsage, Towards a Broader Framework for User-Led Content Creation: Seputar Jurnalisme Warga dan Kecerdasan Kolektif

Produsage dan Pengaruhnya pada Perkembangan Dunia Jurnalistik                    Melalui tulisan yang sudah saya publikasikan beberapa waktu lalu, kita sepakat bahwa adanya konvergensi media telah melahirkan pola atau role audiens menjadi prosumer . Hal ini dikarenakan akses dan praktik media yang user-generated content . Lalu, Axel Bruns (2008) telah mengkaji lebih dalam mengenai prosumer ini, ia mengembangkan fenomena ini dengan istilah produsage . Produsage berasal dari kata production dan usage yang berarti pembangunan kolaboratif dan berkesinambungan serta terus menerus pada konten demi pengembangan lebih lanjut. Axel Bruns dalam jurnalnya yang berjudul "Produsage, Towards a Broader Framework for User-Led Content Creation" menjelaskan bahwa produsage menitikberatkan pada platform dimana sebuah kreasi dan konsumsi saling berkombinasi. Pengguna media bukan hanya sebagai konsumer akan tetapi seseorang yang berkreasi membuat konten...